-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3480
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا الْمُعَافَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَأَوْتَرَ مُعَاوِيَةُ بَعْدَ الْعِشَاءِ بِرَكْعَةٍ وَعِنْدَهُ مَوْلًى لِابْنِ عَبَّاسٍ فَأَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ دَعْهُ فَإِنَّهُ قَدْ صَحِبَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin Bisyir] telah bercerita kepada kami [Al Mu'afiy] dari ['Utsman bin Al Aswad] dari [Ibnu Abu Mulaikah] berkata; "Mu'awiyah melaksanakan shalat witir setelah 'Isya' sebanyak satu raka'at sementara itu di sebelahnya ada maula Ibnu 'Abbas. Lalu maula ini menemui Ibnu 'Abbas. Maka [Ibnu 'Abbas] berkata; "Biarkanlah dia, karena dia telah mendampingi (bershahabat) dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3481
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍهَلْ لَكَ فِي أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ مُعَاوِيَةَ فَإِنَّهُ مَا أَوْتَرَ إِلَّا بِوَاحِدَةٍ قَالَ أَصَابَ إِنَّهُ فَقِيهٌ
Telah bercerita kepada kami [Ibnu Abu Maryam] telah bercerita kepada kami [Nafi' bin 'Umar] telah bercerita kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah]; "Pernah ditanyaan kepada Ibnu 'Abbas, apakah anda punya pendapat tentang amirul mu'minin, Mu'awiyah, yang tidak shalat witir kecuali satu raka'at?". [Ibnu 'Abbas] menjawab; "Dia benar, karena dia seorang yang faqih (faham agama) ".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3482
حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ قَالَ سَمِعْتُ حُمْرَانَ بْنَ أَبَانَ عَنْ مُعَاوِيَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَإِنَّكُمْ لَتُصَلُّونَ صَلَاةً لَقَدْ صَحِبْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا رَأَيْنَاهُ يُصَلِّيهَا وَلَقَدْ نَهَى عَنْهُمَا يَعْنِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ
Telah bercerita kepadaku ['Amru bin "Abbas] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu at-Tayyah] berkata, aku mendengar [Humran bin Aban] dari [Mu'awiyah radliallahu 'anhu] berkata; "Sesungguhnya kalian senantiasa mengerjakan suatu shalat padahal sungguh kami telah mendampingi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tidaklah kami pernah melihat beliau mengerjakannya, dan sungguh beliau telah melarang darinya, yaitu shalat dua raka'at setelah 'Ashar".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3483
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari ['Amru bin Dinar] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Al Miswar bin Makhramah radliallahu 'anha] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Fathimah adalah bagian dari diriku. Barangsiapa yang menjadikannya marah berarti membangkitkan kemarahanku".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3484
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ إِنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا يَا عَائِشَ هَذَا جِبْرِيلُ يُقْرِئُكِ السَّلَامَ فَقُلْتُ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا أَرَى تُرِيدُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] [Abu Salamah] berkata bahwa ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Wahai 'Aisyah, ini ada malaikat Jibril datang untuk menyampaikan salam kepadamu". Aku katakan; "Wa 'alaihis salam wa rahmatullahi wa barakaatuh (Salam sejahtera, rahmat Allah dan barakah-Nya baginya), baginda dapat melihat sesuatu yang aku tidak melihatnya". Yang dimaksud bisa melihat oleh 'Aisyah adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3485
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ و حَدَّثَنَا عَمْرٌو أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُرَّةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَفَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata; Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepada kami ['Amru] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Murrah] dari [Abu Musa Al Asy'ariy radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia yang sempurna dari kalangan laki-laki sekian banyak, namun tidak ada manusia sempurna dari kalangan wanita melainkan Maryam bin ti 'Imran, Asiyah, dan istrinya Fir'aun. Dan keutamaan 'Aisyah terhadap wanita-waita lain bagaikan keutamaan makanan tsarid dibandingkan seluruh makanan lain".". (Tsarid adalah sejenis makanan yang terbuat dari daging dan roti yang dibuat bubur dan berkuah).
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3486
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
Telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata, telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Ja'far] dari ['Abdullah bin "Abdur Rahman] bahwa dia mendengar [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keutamaan 'Aisyah terhadap wanita-wanita lain bagaikan keutamaan makanan tsarid dibandingkan seluruh makanan lain".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3487
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّ عَائِشَةَ اشْتَكَتْ فَجَاءَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَيَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ تَقْدَمِينَ عَلَى فَرَطِ صِدْقٍ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى أَبِي بَكْرٍ
Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami ['Abdul Wahhab bin 'Abdul Hamid] telah bercerita kepada kami ['Ibnu 'Aun] dari [Al Qasim bin Muhammad] bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha mengeluh lalu datang [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] seraya berkata; "Wahai Ummul Mu'minin, anda adalah orang yang mula-mula (masuk surga) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakr".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3488
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ قَالَلَمَّا بَعَثَ عَلِيٌّ عَمَّارًا وَالْحَسَنَ إِلَى الْكُوفَةِ لِيَسْتَنْفِرَهُمْ خَطَبَ عَمَّارٌ فَقَالَ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّهَا زَوْجَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَكِنَّ اللَّهَ ابْتَلَاكُمْ لِتَتَّبِعُوهُ أَوْ إِيَّاهَا
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam], aku mendengar [Abu Wa'il] berkata; "Ketika 'Ali mengutus ['Amar] dan Al Hasan ke kota Kufah untuk mengerahkan mereka berjihad, 'Ammar menyampaikan khuthbah. Katanya; "Sungguh aku mengetahui bahwa dia (maksudnya Aisyah) adalah istri beliau (shallallahu 'alaihi wasallam) di dunia dan akhirat, akan tetapi sekarang Allah menguji kalian apakah akan mentaati-Nya (mentaa'ti 'Ali radliallahu 'anhuma sebagai pemimpin yang berarti mentaati Allah) atau mengikuti dia ('Aisyah radliallahu 'anha) ".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3489
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاأَنَّهَا اسْتَعَارَتْ مِنْ أَسْمَاءَ قِلَادَةً فَهَلَكَتْ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِي طَلَبِهَا فَأَدْرَكَتْهُمْ الصَّلَاةُ فَصَلَّوْا بِغَيْرِ وُضُوءٍ فَلَمَّا أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَكَوْا ذَلِكَ إِلَيْهِ فَنَزَلَتْ آيَةُ التَّيَمُّمِ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ جَزَاكِ اللَّهُ خَيْرًا فَوَاللَّهِ مَا نَزَلَ بِكِ أَمْرٌ قَطُّ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ لَكِ مِنْهُ مَخْرَجًا وَجَعَلَ لِلْمُسْلِمِينَ فِيهِ بَرَكَةً
Telah bercerita kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa dia meminjam kepada Asma' sebuah kalung lalu kalung itu rusak. Maka Rasulullah perintahkan orang-orang dari para shahabat beliau untuk mencarinya. Kemudian waktu shalat tiba dan akhirnya mereka shalat tanpa berwudlu'. Ketika mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka mengadukan kejadian tersebut. Maka kemudian turunlah ayat tentang perintah bertayamum. Lalu Usaid bin Hudlair berkata; "Semoga Alah memberi balasan kebaikan kepada anda ('Aisyah). Demi Allah, tidalah datang problem kepada anda melainkan Allah memberikan jalan keluarnya dan menjadikan hal itu sebagai barakah buat kaum muslimin".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3490
حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا كَانَ فِي مَرَضِهِ جَعَلَ يَدُورُ فِي نِسَائِهِ وَيَقُولُ أَيْنَ أَنَا غَدًا أَيْنَ أَنَا غَدًا حِرْصًا عَلَى بَيْتِ عَائِشَةَقَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا كَانَ يَوْمِي سَكَنَ
Telah bercerita kepadaku ['Ubaid bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika menderita sakit, beliau bergilir tinggal di rumah istri-istri beliau dan berkata; "Besok aku tinggal dimana, besok aku tinggal dimana" (menunjukkan kegelisahan beliau) karena sangat ingin tinggal di rumah 'Aisyah radliallahu 'anha". ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata; "Ketika giliran hariku, beliau menjadi tenang".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3491
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَكَانَ النَّاسُ يَتَحَرَّوْنَ بِهَدَايَاهُمْ يَوْمَ عَائِشَةَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَاجْتَمَعَ صَوَاحِبِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَقُلْنَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ وَاللَّهِ إِنَّ النَّاسَ يَتَحَرَّوْنَ بِهَدَايَاهُمْ يَوْمَ عَائِشَةَ وَإِنَّا نُرِيدُ الْخَيْرَ كَمَا تُرِيدُهُ عَائِشَةُ فَمُرِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْمُرَ النَّاسَ أَنْ يُهْدُوا إِلَيْهِ حَيْثُ مَا كَانَ أَوْ حَيْثُ مَا دَارَ قَالَتْ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ أُمُّ سَلَمَةَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ فَأَعْرَضَ عَنِّي فَلَمَّا عَادَ إِلَيَّ ذَكَرْتُ لَهُ ذَاكَ فَأَعْرَضَ عَنِّي فَلَمَّا كَانَ فِي الثَّالِثَةِ ذَكَرْتُ لَهُ فَقَالَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ لَا تُؤْذِينِي فِي عَائِشَةَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ مَا نَزَلَ عَلَيَّ الْوَحْيُ وَأَنَا فِي لِحَافِ امْرَأَةٍ مِنْكُنَّ غَيْرِهَا
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin 'Abdul Wahhab] telah bercerita kepada kami [Hammad] telah bercerita kepada kami [Hisyam] dari [bapaknya] berkata; "Orang-orang biasa memilih memberikan hadiah mereka (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) saat beliau giliran di rumah 'Aisyah radliallahu 'anha. ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata; "Maka shahabat-shahabatku (para istri Nabi yang lain) berkumpul pada Ummu Salamah dan berkata; "Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya orang-orang memberikan hadiah kepada beliau shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau giliran di rumah 'Aisyah. Dan kami menghendaki kebaikan sebagaimana yang juga 'Aisyah radliallahu 'anha kehendaki. Maka itu mintalah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau memerintahkan orang-orang apabila hendak memberi hadiah kepada beliau agar memberikanya kepada beliau saat beliau berada dimana saja dari giliran belau (di rumah istri-istrinya) ". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Maka Ummu Salamah menyampaikan hal ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam". Ummu Salamah berkata; "Beliau menolak berbicara denganku. Dan ketika beliau datang kembali kepadaku, aku sampaikan lagi hal itu namun beliau tetap menolak berbicara. Ketika untuk yang ketiga kalinya aku sampaikan, beliau berkata kepadaku: "Wahai Ummu Salamah, janganlah kamu sakiti aku dalam masalah 'Aisyah. Karena demi Allah, tidak ada wahyu yang turun kepadaku saat aku dalam selimut seorang istri diantara kalian kecuali dia ('Aisyah) ".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3492
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا غَيْلَانُ بْنُ جَرِيرٍ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍأَرَأَيْتَ اسْمَ الْأَنْصَارِ كُنْتُمْ تُسَمَّوْنَ بِهِ أَمْ سَمَّاكُمْ اللَّهُ قَالَ بَلْ سَمَّانَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُنَّا نَدْخُلُ عَلَى أَنَسٍ فَيُحَدِّثُنَا بِمَنَاقِبِ الْأَنْصَارِ وَمَشَاهِدِهِمْ وَيُقْبِلُ عَلَيَّ أَوْ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَزْدِ فَيَقُولُ فَعَلَ قَوْمُكَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا
Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Mahdiy bin Maimun] telah bercerita kepada kami [Ghaylan bin Jarir] berkata; Aku pernah bertanya kepada Anas radliallahu 'anhu; "Bagaimana menurutmu tentang penamaan Anshar, apakah kalian yang menamakanya atau Allah yang memberi nama itu kepada kalian?". Anas menjawab; "Bahkan Allah 'azza wajalla-lah yang memberi nama kepada kami". Kami pernah mendatangi [Anas radliallahu 'anhu] lalu dia bercerita kepada kami tentang budi pekerti para shahabat Anshar dan tempat-tempat pertemuan mereka. Ia menghadap kepadaku atau kepada seorang laki-laki dari suku Al 'Azdi seraya berkata; "Kaummu hari ini telah berbuat begini begini, begini dan begini".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3493
حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْكَانَ يَوْمُ بُعَاثَ يَوْمًا قَدَّمَهُ اللَّهُ لِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ افْتَرَقَ مَلَؤُهُمْ وَقُتِلَتْ سَرَوَاتُهُمْ وَجُرِّحُوا فَقَدَّمَهُ اللَّهُ لِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دُخُولِهِمْ فِي الْإِسْلَامِ
Telah bercerita kepadaku ['Ubaid bin ISma'il] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata; "Hari Bu'ats adalah hari yang dipersembahkan Allah kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, para pemimpin mereka dalam kondisi terpecah belah sedangkan para tokoh mereka dibunuh dan dilukai. Kemudian Allah mempersembahkan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam berupa masuknya mereka ke dalam Islam".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3494
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُقَالَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَأَعْطَى قُرَيْشًا وَاللَّهِ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْعَجَبُ إِنَّ سُيُوفَنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَاءِ قُرَيْشٍ وَغَنَائِمُنَا تُرَدُّ عَلَيْهِمْ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا الْأَنْصَارَ قَالَ فَقَالَ مَا الَّذِي بَلَغَنِي عَنْكُمْ وَكَانُوا لَا يَكْذِبُونَ فَقَالُوا هُوَ الَّذِي بَلَغَكَ قَالَ أَوَلَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَرْجِعَ النَّاسُ بِالْغَنَائِمِ إِلَى بُيُوتِهِمْ وَتَرْجِعُونَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بُيُوتِكُمْ لَوْ سَلَكَتْ الْأَنْصَارُ وَادِيًا أَوْ شِعْبًا لَسَلَكْتُ وَادِيَ الْأَنْصَارِ أَوْ شِعْبَهُمْ
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu at-Tayyah] berkata, aku mendengar [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Orang-orang Anshar berkata pada hari penaklukan kota Makkah; "Beliau (shallallahu 'alaihi wasallam) memberikan harta rampasan perang (ghanimah) kepada kaum Quraisy. Demi Allah, ini adalah perkara yang mengherankan, karena pedang-pedang kitalah yang telah menumpahkan darah orang-orang Quraisy akan tetapi ghanimah dikembalikan kepada mereka". Kemudian perkataan ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau memanggil kaum Anshar. Perawi (Anas) berkata; Maka beliau bersabda: "Apa benar berita yang telah sampai kepadaku tentang kalian?". Mereka adalah orang yang tidak berbohong. Mereka menjawab; "Benarlah berita yang telah sampai kepada tuan". Beliau berkata lagi: "Apakah kalian tidak ridla jika orang-orang kembali ke rumah-rumah mereka dengan membawa pulang ghanimah sedangkan kalian kembali ke rumah-rumah kalian dengan membawa pulang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?. Seandainya kaum Anshar melewati lembah atau celah di bebukitan pasti aku akan melewati lembah yang ditempuh kaum Anshar atau celah di bebekitan".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3495
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ الْأَنْصَارَ سَلَكُوا وَادِيًا أَوْ شِعْبًا لَسَلَكْتُ فِي وَادِي الْأَنْصَارِ وَلَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ مَا ظَلَمَ بِأَبِي وَأُمِّي آوَوْهُ وَنَصَرُوهُ أَوْ كَلِمَةً أُخْرَى
Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah Radhiyalahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Seandainya orang-orang Anshar mengarungi lembah atau celah di bebukitan pasti aku akan mengarungi lembah yang ditempuh kaum Anshar. Seandainya tidak ada hijrah pasti aku menjadi seorang Anshar (penolong) ". Maka Abu Hurairah Radhiyalahu'anhu berkata; "Beliau tidaklah melampaui batas (dalam berbicara). Demi bapak dan ibuku (yang menjadi tebusannya), sungguh kaum Anshar telah memberi tempat kepada beliau, dan menolong beliau". Atau ucapan yang serupa dengan itu.
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3496
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَلَمَّا قَدِمُوا الْمَدِينَةَ آخَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَسَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ قَالَ لِعَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنِّي أَكْثَرُ الْأَنْصَارِ مَالًا فَأَقْسِمُ مَالِي نِصْفَيْنِ وَلِي امْرَأَتَانِ فَانْظُرْ أَعْجَبَهُمَا إِلَيْكَ فَسَمِّهَا لِي أُطَلِّقْهَا فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُهَا فَتَزَوَّجْهَا قَالَ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ أَيْنَ سُوقُكُمْ فَدَلُّوهُ عَلَى سُوقِ بَنِي قَيْنُقَاعَ فَمَا انْقَلَبَ إِلَّا وَمَعَهُ فَضْلٌ مِنْ أَقِطٍ وَسَمْنٍ ثُمَّ تَابَعَ الْغُدُوَّ ثُمَّ جَاءَ يَوْمًا وَبِهِ أَثَرُ صُفْرَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ قَالَ تَزَوَّجْتُ قَالَ كَمْ سُقْتَ إِلَيْهَا قَالَ نَوَاةً مِنْ ذَهَبٍ أَوْ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ شَكَّ إِبْرَاهِيمُ
Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Abdullah] berkata, telah bercerita kepadaku [Ibrahim bin Sa'ad] dari [bapaknya] dari [kakeknya] berkata; Ketika mereka (Kaum Muhajirin) telah tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempersaudarakan 'Abdur Rahman bin 'Auf dengan Sa'ad bin ar-Rabi'. Sa'ad berkata kepada 'Abdur Rahman; "Aku adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya, maka hartaku aku akan bagi dua dan aku mempunyai dua istri, maka lihatlah mana diantara keduanya yang menarik hatimu dan sebut kepadaku nanti aku akan ceraikan dan apabila telah selesai masa iddahnya silakan kamu menikahinya". 'Abdur Rahman berkata; "Semoga Alah memberkahimu pada keluarga dan hartamu. Dimana letak pasar-pasar kalian?". Maka mereka menunjukkan pasar Bani Qainuqa'. Dia tidak kembali dari pasar melainkan dengan membawa keju dan minyak samin yang banyak. Lalu dia terus berdagang hingga pada suatu hari dia datang dengan mengenakan pakaian dan wewangian yang bagus. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Bagaimana keadaanmu?". 'Abdur Rahman menjawab; "Aku sudah menikah". Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?". 'Abdur Rahman menjawab; "Sebiji emas atau seberat biji emas". Dalam hal ini Ibrahim ragu jumlahnya yang pasti.
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3497
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَقَدِمَ عَلَيْنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ وَآخَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ وَكَانَ كَثِيرَ الْمَالِ فَقَالَ سَعْدٌ قَدْ عَلِمَتْ الْأَنْصَارُ أَنِّي مِنْ أَكْثَرِهَا مَالًا سَأَقْسِمُ مَالِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ شَطْرَيْنِ وَلِي امْرَأَتَانِ فَانْظُرْ أَعْجَبَهُمَا إِلَيْكَ فَأُطَلِّقُهَا حَتَّى إِذَا حَلَّتْ تَزَوَّجْتَهَا فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ فَلَمْ يَرْجِعْ يَوْمَئِذٍ حَتَّى أَفْضَلَ شَيْئًا مِنْ سَمْنٍ وَأَقِطٍ فَلَمْ يَلْبَثْ إِلَّا يَسِيرًا حَتَّى جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ وَضَرٌ مِنْ صُفْرَةٍ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ قَالَ تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ مَا سُقْتَ إِلَيْهَا قَالَ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ نَوَاةً مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ
Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa dia berkata; "Abdur Rahman tiba kepada kami lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempersaudarakan dia dengan Sa'ad bin ar-Rabi'. Sa'ad adalah orang yang banyak hartanya. Sa'ad berkata; "Orang-orang Anshar sudah mengetahui semua bahwa aku adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya. Maka kubagi hartaku untukku dan kamu menjadi dua bagian, dan aku memiliki dua orang istri. Maka lihatlah mana diantara keduanya yang menarik hatimu nanti aku akan ceraikan, dan apabila telah halal silakan kamu menikahinya". 'Abdur Rahman berkata; "Baik, semoga Allah memberkahimu pada keluargamu." Sejak hari itu dia tidak kembali melainkan dengan membawa sesuatu yag paling baik dari minyak samin dan keju. Dan dia tidak tinggal (di rumah) kecuali sebentar lalu datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengenakan baju dan wewangian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Bagaimana keadaanmu?". 'Abdur Rahman menjawab; "Aku sudah menikah dengan seorang wanita Anshar". Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?". 'Abdur Rahman menjawab; "Perhiasan seberat biji emas atau sebiji emas". Lalu beliau bersabda: "Adakanlah walimah (resepsi) sekalipun hanya dengan seekor kambing".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3498
حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَبُو هَمَّامٍ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَتْ الْأَنْصَارُ اقْسِمْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ النَّخْلَ قَالَ لَا قَالَ يَكْفُونَنَا الْمَئُونَةَ وَيُشْرِكُونَنَا فِي التَّمْرِ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا
Telah bercerita kepada kami [ash-Shaltu bin Muhammad Abu Hammam] berkata, aku mendengar [Al Mughirah bin 'Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah Radhiyalahu'anhu] berkata; Kaum Anshar berkata; "Bagilah kebun kurma untuk kami dan mereka". Beliau (shallallahu 'alaihi wasallam) menjawab: "Tidak". Beliau menambahkan: "Cukup bagi kami, mereka (Kaum Anshar) cukup mengurus kebun kurma tersebut nanti mereka memberi bagian kepada kami dari hasil buahnya". Mereka (Kaum Anshar) berkata; "Kami dengar dan kami taat".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3499
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنْصَارُ لَا يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ
Telah bercerita kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Adiy bin Tsabit] berkata, aku mendengar [Al Bara' radliallahu 'anhu] berkata, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, atau dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Kaum Anshar, tidak ada yang mencintai mereka kecuali orang beriman dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang munafiq. Barangsiapa yang mencintai mereka Allah akan mencintainya dan siapa yang membenci mereka Allah pun akan membencinya".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3500
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَبْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْإِيمَانِ حُبُّ الْأَنْصَارِ وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الْأَنْصَارِ
Telah bercerita kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari ['Abdullah bin 'Abdullah bin Jabr] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara tanda iman adalah mencintai Kaum Anshar dan diantara tanda nifaq adalah membenci Kaum Anshar".
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3501
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَرَأَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّسَاءَ وَالصِّبْيَانَ مُقْبِلِينَ قَالَ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ مِنْ عُرُسٍ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُمْثِلًا فَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتُمْ مِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَيَّ قَالَهَا ثَلَاثَ مِرَارٍ
Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'mar] telah bercerita kepada kami ['Abdul Warits] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat para wanita dan anak-anak berdatangan. Perawi berkata; "Aku mengira dia (Anas) berkata; Sepulang dari resepsi perkawinan. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri untuk menyambut mereka seraya berkata: "Allahumma. Kalian adalah termasuk diantara manusia yang paling aku cintai". Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3502
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَجَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَكَلَّمَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّكُمْ أَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ مَرَّتَيْنِ
Telah bercerita kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Katsir] telah bercerita kepada kami [Bahz bin Asad] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Hisyam bin Zaid] berkata, aku mendengar [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata; Datang seorang wanita Anshar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan seorang anaknya lalu beliau berbincang dengan wanita tersebut dan beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh kalian adalah manusia yang paling aku cintai". Beliau mengucapkannya dua kali.
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3503
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو سَمِعْتُ أَبَا حَمْزَةَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَقَالَتْ الْأَنْصَارُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِكُلِّ نَبِيٍّ أَتْبَاعٌ وَإِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاكَ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَ أَتْبَاعَنَا مِنَّا فَدَعَا بِهِفَنَمَيْتُ ذَلِكَ إِلَى ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ قَدْ زَعَمَ ذَلِكَ زَيْدٌ
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru], aku mendengar [Abu Hamzah] dari [Zaid bin Arqam]; "Kaum Anshar berkata; "Wahai Rasulullah, setiap nabi memiliki pengikut dan kami telah menjadi pengikut baginda. Maka mohonlah kepada Allah agar menjadikan orang yang mengikuti kami menjadi bagian dari kami". Maka beliau mendo'akannya. Kemudian aku sampaikan hal itu kepada [Ibnu Abu Laila], maka dia berkata; "Zaid telah pula mengatakan hal itu" (bahwa Nabi akan mendo'akan mereka). (Kata za'ama menurut Ahlu Hijaz artinya berkata).
-
Hadis Riwayat Imam Bukhari no: 3504
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَمْزَةَ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِقَالَتْ الْأَنْصَارُ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ أَتْبَاعًا وَإِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاكَ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَ أَتْبَاعَنَا مِنَّا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَتْبَاعَهُمْ مِنْهُمْقَالَ عَمْرٌو فَذَكَرْتُهُ لِابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ قَدْ زَعَمَ ذَاكَ زَيْدٌ قَالَ شُعْبَةُ أَظُنُّهُ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ
Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepada kami ['Amru bin Murrah] berkata, aku mendengar [Abu Hamzah], salah seorang Kaum Anshar; "Kaum Anshar berkata; "Setiap kaum memiliki pengikut dan kami telah menjadi pengikut baginda. Maka mohonlah kepada Allah agar menjadikan orang yang mengikuti kami menjadi bagian dari kami". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya Allah, jadikanlah orang yang mengikuti mereka menjadi bagian dari mereka". ['Amru] berkata; "Kemudian aku ceritakan hal itu kepada [Ibnu Abu Laila], maka dia berkata; " [Zaid] telah mengatakan hal itu" (bahwa Nabi akan mendo'akan mereka). [Syu'bah] berkata; "Aku kira yang dimaksudkan adalah Zaid bin Arqam".