-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21609
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ عَنِ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيِّ أَنَّهُسَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أَسْأَلُكَ عَمَّا أَنْتَ بِهِ عَالِمٌ وَأَنَا بِهِ جَاهِلٌ مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سَاعَةٌ تُكْرَهُ فِيهَا الصَّلَاةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّيْتَ الصُّبْحَ فَأَمْسِكْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتْ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَحْضُورَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى تَعْتَدِلَ عَلَى رَأْسِكَ مِثْلَ الرُّمْحِ فَإِذَا اعْتَدَلَتْ عَلَى رَأْسِكَ فَإِنَّ تِلْكَ السَّاعَةَ تُسْجَرُ فِيهَا جَهَنَّمُ وَتُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُهَا حَتَّى تَزُولَ عَنْ حَاجِبِكَ الْأَيْمَنِ فَإِذَا زَالَتْ عَنْ حَاجِبِكَ الْأَيْمَنِ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَحْضُورَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah, telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah bercerita kepada kami [Humaid bin Al Aswad] telah bercerita kepada kami [Adh Dhahhak bin 'Utsman] dari [Al Maqburi] dari [Shofwan bin Al Mu'aththol As Sulami] bahwa ia bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, ia berkata: 'Wahai Nabi Allah, saya bertanya kepadamu tentang perkara yang baginda ketahui namun tidak saya ketahui, yaitu masalah waktu malam dan siang yang dimakruhkan untuk mendirikan shalat, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kamu telah mengerjakan shalat subuh maka tahanlah dirimu dari shalat sehingga terbit matahari, dan jika matahari telah terbit maka shalatlah karena shalat (di waktu itu) dihadiri oleh malaikat dan diterima di sisi Allah sehingga matahari tegak lurus di atas kepalamu seperti tombak, dan jika matahari telah tegak lurus di atas kepalamu maka itu adalah saat neraka jahannam dididihkan dan dibuka pintu-pintunya sehingga sirna dari kelopak mata kananmu, dan jika matahahari telah condong dari kelopak mata kananmu maka shalatlah, karena shalat (di waktu itu) dihadiri dan diterima hingga kamu shalat ashar."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21610
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عَمْرُو بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَحْرِ بْنِ كَثِيرٍ السَّقَّاءُ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ نَبْهَانَ حَدَّثَنَا سَلَّامٌ أَبُو عِيسَى حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ قَالَخَرَجْنَا حُجَّاجًا فَلَمَّا كُنَّا بِالْعَرْجِ إِذَا نَحْنُ بِحَيَّةٍ تَضْطَرِبُ فَلَمْ تَلْبَثْ أَنْ مَاتَتْ فَأَخْرَجَ لَهَا رَجُلٌ خِرْقَةً مِنْ عَيْبَتِهِ فَلَفَّهَا فِيهَا وَدَفَنَهَا وَخَذَّ لَهَا فِي الْأَرْضِ فَلَمَّا أَتَيْنَا مَكَّةَ فَإِنَّا لَبِالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِذْ وَقَفَ عَلَيْنَا شَخْصٌ فَقَالَ أَيُّكُمْ صَاحِبُ عَمْرِو بْنِ جَابِرٍ قُلْنَا مَا نَعْرِفُهُ قَالَ أَيُّكُمْ صَاحِبُ الْجَانِّ قَالُوا هَذَا قَالَ أَمَا إِنَّهُ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَانَ مِنْ آخِرِ التِّسْعَةِ مَوْتًا الَّذِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Hafsh 'Amru bin 'Ali bin Bahr bin Katsir As Saqqa`] telah bercerita kepada kami [Abu Qutaibah] telah bercerita kepada kami ['Umar bin Nabhan] telah bercerita kepada kami [Sallam Abu 'Isa] telah bercerita kepada kami [Shafwan bin Al Mu'aththal], ia berkata; Kami pergi berhaji, saat kami di 'Araj, ada seekor ular tergelepar-gelepar, tidak lama berselang ular itu mati kemudian seseorang mengeluarkan sobekan kain dari tasnya, lalu ia menggulung ular itu dengan kain dan menguburnya ditanah. Saat kami datang di Makkah dan kami berada di masjidil haram, tiba-tiba ada seseorang bertanya; Siapa diantara kalian temannya 'Amru bin Jabir? Kami menjawab; Kami tidak mengenalnya. Ia bertanya; siapa diantara kalian temannya jin? Kami menjawab; dia. Orang itu berkata; Ingatlah sesunggunya Allah memberimu balasan baik, ia adalah orang terakhir yang meninggal dunia dari sembilan orang yang mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya mendengarkan Al Quran.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21611
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيِّ قَالَكُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَرَمَقْتُ صَلَاتَهُ لَيْلَةً فَصَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ ثُمَّ نَامَ فَلَمَّا كَانَ نِصْفُ اللَّيْلِ اسْتَيْقَظَ فَتَلَا الْآيَاتِ الْعَشْرَ آخِرَ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ثُمَّ تَسَوَّكَ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَلَا أَدْرِي أَقِيَامُهُ أَمْ رُكُوعُهُ أَمْ سُجُودُهُ أَطْوَلُ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَتَلَا الْآيَاتِ ثُمَّ تَسَوَّكَ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا أَدْرِي أَقِيَامُهُ أَمْ رُكُوعُهُ أَمْ سُجُودُهُ أَطْوَلُ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَفْعَلُ كَمَا فَعَلَ أَوَّلَ مَرَّةٍ حَتَّى صَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Yusuf] dari ['Abdullah bin Al Fadhl] dari [Abu Bakar bin 'Abdur Rahman bin Al Harits] dari [Shafwan bin Al Muaththal As Sulami] berkata: Saya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam sebuah perjalanan, maka pada suatu malam saya menyelidiki shalat beliau Shallallahu'alaihiwasallam, beliau Shallallahu'alaihiwasallam shalat isya' yang diakhirkan kemudian kemudian tidur, dan ketika tiba paruh malam beliau Shallallahu'alaihiwasallam bangun dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali-Imran kemudian bersiwak, berwudhu lalu shalat dua rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya yang lebih lama atau ruku'nya atau sujudnya, kemudian beliau Shallallahu'alaihiwasallam selesai lalu tidur kemudian bangun dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Aali-Imraan kemudian beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersiwak kemudian berwudlu lalu shalat dua rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya yang lebih lama, ruku'nya atau sujudnya, kemudian beliau Shallallahu'alaihiwasallam selesai kemudian tidur lalu melakukan hal demikian, beliau Shallallahu'alaihiwasallam masih selalu melakukan hal itu sebagaimana yang beliau lakukan pertama kali hingga beliau Shallallahu'alaihiwasallam shalat sebelas rakaat.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21612
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ أَسِيدِ بْنِ أَبِي أَسِيدٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَأَصَابَنَا طَشٌّ وَظُلْمَةٌ فَانْتَظَرْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ لَنَا فَخَرَجَ فَأَخَذَ بِيَدِي فَقَالَ قُلْ فَسَكَتُّ قَالَ قُلْ قُلْتُ مَا أَقُولُ قَالَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثًا يَكْفِيكَ كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah bercerita kepada kami [Adh Dhahhak bin Makhlad] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Asid bin Abu Asid] dari [Mu'adz bin 'Abdullah bin Khubaib] dari [ayahnya] berkata; Kami tertimpa hujan gerimis dan suasana gelap, lalu kami menunggu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk shalat bersama kami. Beliau keluar lalu meraih tanganku lalu beliau bersabda: "Katakan." Aku hanya diam. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Katakan." Aku berkata; Apa yang harus aku katakan. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Katakan bahwa Dia adalah Allah Yang esa (maksudnya membaca surat al-Ikhlash) dan mu'awwidzatain saat kau berada diwaktu sore dan pagi hari sebanyak tiga kali niscaya Ia akan mencukupimu setiap hari dua kali."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21613
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ عَنِ الْحَارِثِ بْنِ أُقَيْشٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَمُوتُ لَهُمَا أَرْبَعَةُ أَوْلَادٍ إِلَّا أَدْخَلَهُمَا اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَثَلَاثَةٌ قَالَ وَثَلَاثَةٌ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاثْنَانِ قَالَ وَاثْنَانِ وَإِنَّ مِنْ أُمَّتِي لَمَنْ يَعْظُمُ لِلنَّارِ حَتَّى يَكُونَ أَحَدَ زَوَايَاهَا وَإِنَّ مِنْ أُمَّتِي لَمَنْ يَدْخُلُ بِشَفَاعَتِهِ الْجَنَّةَ أَكْثَرُ مِنْ مُضَرَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah bercerita kepada kami [Bisyr bin Al Mufadhdhal] dari [Dawud bin Abu Hind] dari ['Abdullah bin Qais] dari [Al Harits bin Uqais] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang empat anaknya meninggal dunia melainkan Allah akan memasukkan keduanya ke surga." Mereka bertanya; Wahai Rasulullah! Bagaimana kalau tiga anak? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Dan tiga anak." Mereka bertanya; Wahai Rasulullah! Bagaimana kalau dua anak? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Dan dua anak, sesungguhnya diantara ummatku ada orang yang terlalu besar bagi neraka hingga mencapai tepi-tepinya, dan diantara ummatku ada yang karena syafaat-Nya bisa masuk surga, dan jumlahnya lebih banyak dari kabilah Mudhar."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21614
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا مَنْصُورٌ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيِّ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذُوا عَنِّي خُذُوا عَنِّي قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ
Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Manshur] dari [Al Hasan] dari [Hiththan bin 'Abdullah Ar Roqasi] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tegakkan hukuman dariku, tegakkan hukuman dariku, sungguh Allah telah memberi ketetapan hukuman bagi mereka, zinanya seorang gadis dengan jejaka hukumannya adalah seratus kali cambuk dan diasingkan selama satu tahun, dan zinanya seorang janda dengan seorang duda hukumannya adalah seratus kali cambuk dan rajam."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21616
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ خَالِدٌ أَحْسِبُهُ ذَكَرَهُ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِأَخَذَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا أَخَذَ عَلَى النِّسَاءِ سِتًّا أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا يَعْضِدْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ أَصَابَ مِنْكُمْ مِنْهُنَّ حَدًّا فَعُجِّلَ لَهُ عُقُوبَتُهُ فَهُوَ كَفَّارَتُهُ وَإِنْ أُخِّرَ عَنْهُ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ رَحِمَهُحَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا قِلَابَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا قِلَابَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا كَمَا أَخَذَ عَلَى النِّسَاءِ أَوْ عَلَى النَّاسِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] berkata Khalid; aku mengiranya disebutkan dari [Abu Asma`] berkata [Ubadah bin Ash Shamit]; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaiat kami sebagaimana beliau Shallallahu'alaihiwasallam membaiat para wanita dengan tujuh hal, (yaitu): 1) janganlah berbuat syirik kepada Allah sedikit pun, 2) janganlah mencuri, 3) janganlah berzina, 4) janganlah membunuh anak-anak kalian, 5) dan janganlah sebagian dari kalian memutus hubungan dengan sebagian yang lain, 6) janganlah bermaksiat (membangkang) kepadaku dalam kebaikan, dan barang siapa diantara kalian yang melanggar had (hukuman) lalu disegerakan hukuman tersebut kepadanya maka yang demikian itu sebagai kafarat (penghapus dosa) baginya, dan jika hukuman tersebut ditangguhkan darinya maka urusannya kembali kepada Allah, jika Allah berkehendak maka akan mengadzabnya dan jika berkehendak maka akan merahmatinya". Telah bercerita kepadaku [Husyaim] dari [Khalid], ia berkata: saya mendengar [Abu Qilabah] bercerita dari [Abu Al Asy'ats] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hadits serupa. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid], ia berkata, aku mendengar [Abu Qilabah] bercerita dari [Abu Al Asy'ats] dari [Ubadah bin Ash Shamit], ia berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam membaiat kepada kami sebagaimana beliau Shallallahu'alaihiwasallam membaiat para wanita atau membaiat orang-orang. Ia menyebutkan makna hadits.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21617
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَصَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَأَ فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ تَقْرَءُونَ قُلْنَا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا عَلَيْكُمْ أَنْ لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ إِلَّا بِهَا
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Ibnu Ishaq] dari [Mak-hul] dari [Mahmud bin Ar Rabi'] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat bersama kami, beliau membaca namun beliau Shallallahu'alaihiwasallam merasa berat dengan bacaannya, ketika selesai beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Apakah kalian membaca?" kami berkata: Iya wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah wajib atas kalian untuk melakukan itu kecuali membaca Al Faatihah karena shalat tidak dianggap sah kecuali dengan membaca Al Fatihah."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21618
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَخَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يُخْبِرَنَا بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى رَجُلَانِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجْتُ وَأَنَا أُرِيدُ أَنْ أُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى رَجُلَانِ فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ أَوْ السَّابِعَةِ أَوْ الْخَامِسَةِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] dari [Humaid] dari [Anas] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keluar menghampiri kami, beliau ingin memberitahukan lailatul qadar kepada kami lalu ada dua orang yang saling mencaci maki, beliau bersabda: "Sebenarnya aku keluar ingin memberitahukan lailatul qadar kepada kalian, hanya tadi ada dua orang yang saling mencaci maki kemudian pemberitaan itu pun diangkat, semoga itu lebih baik bagi kalian. Maka carilah dia di malam kesembilan, ketujuh atau kelima."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21620
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ أَنَّ جُنَادَةَ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَهُ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ عَمَلٍحَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنِي ابْنُ جَابِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَيْرَ بْنَ هَانِئٍ يُحَدِّثُ بِهَذَا الْحَدِيثِ عَنْ جُنَادَةَ عَنْ عُبَادَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ أَدْخَلَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْجَنَّةَ مِنْ أَبْوَابِهَا الثَّمَانِيَةِ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ دَخَلَ
Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Al Auza'i] telah bercerita kepadaku ['Umair bin Hani`] bahwa [Junadah bin Abu Umaiyah] bercerita padanya dari ['Ubadah bin Ash Shamit] dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, Isa bin Maryam adalah hamba Allah dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang diucapkan ke dalam perut maryam dan ruh (yang tercipta dari-Nya), dan surga adalah benar, dan bersaksi bahwa neraka juga benar, maka Allah Tabaaroka wa ta'ala akan memasukkannya ke surga atas amalan yang ia kerjakan". Telah bercerita kepadaku [Al Walid] telah bercerita kepadaku [Ibnu Jabir] bahwasanya ia mendengar ['Umair bin Hani`] bercerita hadits ini dari [Junadah] dari ['Ubadah] dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sepertinya, hanyasaja ia berkata dalam riwayatnya: "Maka Allah Tabaaroka wa Ta'ala akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya, ia masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21621
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رِوَايَةًيَبْلُغُ بِهَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Ar Rabi'] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] secara riwayat yang sampai pada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam; Tidak dianggap shalat bagi orang yang tidak membaca alfatihah.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21623
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ سَمِعَهُ مِنْ جَدِّهِ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً عَنْ جَدِّهِ عُبَادَةَ قَالَ سُفْيَانُ وَعُبَادَةُ نَقِيبٌ وَهُوَ مِنْ السَّبْعَةِبَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَلَا نُنَازِعُ الْأَمْرَ أَهْلَهُ نَقُولُ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ قَالَ سُفْيَانُ زَادَ بَعْضُ النَّاسِ مَا لَمْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya] dari ['Ubadah bin Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit] ia mendengarnya dari [kakeknya], -Sufyan berkata; Sesekali dari kakeknya -'Ubadah-, 'Ubadah dan Naqib, satu dari tujuh orang-; Kami berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk mendengar dan taat saat susah, senang, giat dan malas, tidak membantah sesuatu pada ahlinya, berkata benar dimana saja kami berada, tidak takut celaan siapa pun karena Allah subhanahu wata'ala. Berkata Sufyan; Sebagian orang menambahi; Selama kalian tidak melihat kekufuran yang jelas.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21624
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ الْأَعْرَجِ عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاهِدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّ الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يُنَجِّي اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِهِ مِنْ الْهَمِّ وَالْغَمِّ
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Abu Bakr bin 'Abdullah bin Abu Maryam] dari [Abu Sallam Al A'raj] dari [Al Miqdam bin Ma'di] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Berjihadlah dijalan Allah karena jihad di jalan Allah Tabaaroka wa Ta'ala termasuk salah satu pintu surga, dengan jihad tersebut Allah mengobati kesusahan dan kesedihan."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21625
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يِسَافٍ عَنْ أَبِي الْمُثَنَّى عَنِ ابْنِ امْرَأَةِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ تَشْغَلُهُمْ أَشْيَاءُ يُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ وَقْتِهَا فَصَلُّوا الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا وَاجْعَلُوا صَلَاتَكُمْ مَعَهُمْ تَطَوُّعًاحَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ أَبِي الْمُثَنَّى عَنِ ابْنِ امْرَأَةِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yisaf] dari [Abu Al Mutsanna] dari [seorang putra dari istri 'Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, akan ada para pemimpin sesudahku yang disibukkan oleh perkara-perkara sehingga mereka mengakhirkan shalat dari waktunya, maka shalatlah kalian tepat pada waktunya, dan jadikan shalat kalian bersama mereka sebagai amalan sunnah." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Al Mutsanna] dari [seorang putra dari istri 'Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, ia menyebutkan hadits serupa.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21627
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ حَفْصٍ عَنِ ابْنِ الْمُصَبِّحِ أَوْ أَبِي الْمُصَبِّحِ عَنِ ابْنِ السِّمْطِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَعَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ فَمَا تَحَوَّزَ لَهُ عَنْ فِرَاشِهِ فَقَالَ مَنْ شُهَدَاءُ أُمَّتِي قَالُوا قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] berkata; Telah bercerita kepadaku [Abu Bakar bin Hafsh] dari [Ibnu Al Mushabbih atau Abu Al Mushabbih] dari [Ibnu As Simth] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjenguk 'Abdullah bin Rowahah, ketika beliau Shallallahu'alaihiwasallam duduk di ranjangnya, beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Siapakah orang yang syahid dari umatku?" mereka berkata: orang muslim yang terbunuhlah yang terhitung syahid. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kalau begitu orang yang syahid dari umatku sangat sedikit, padahal terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21710
قَالَ سَمِعْت سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَيُسَمِّي النُّقَبَاءَ فَسَمَّى عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ مِنْهُمْ قَالَ سُفْيَانُ عُبَادَةُ عَقَبِيٌّ أُحُدِيٌّ بَدْرِيٌّ شَجَرِيٌّ وَهُوَ نَقِيبٌ
Ahmad berkata: Saya mendengar Sufyan bin 'Uyainah menyebut para cendekia, ia menyebutkan bahwa 'Ubadah bin Ash Shamit termasuk di dalamnya, [Sufyan] berkata: 'Ubadah seorang sahabat yang ikut dalam bai'ah Aqobah, yang mengikuti perang Uhud, Badar, yang berbaiah ridlwan dan dia seorang cendekia."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21712
قَالَ قَرَأْتُ عَلَى يَعْقُوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَعُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ أَصْرَمَ بْنِ فِهْرِ بْنِ ثَعْلَبَةَ فِي الِاثْنَيْ عَشَرَ الَّذِينَ بَايَعُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعَقَبَةِ الْأُولَى
Ahmad berkata: Aku membacakan riwayat [Ya'qub bin Ibrahim] dari [ayahnya] dari [Ibnu Ishaq] berkata: 'Ubadah bin Ash Shamit bin Qois bin Ashram bin Fihir bin Tsa'labah termasuk satu dari dua belas orang yang berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam saat baiat Aqobah pertama.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21713
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ أَبُو زَكَرِيَّا الْنَّصْرِيُّ الْحَرْبِيُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ الْكِنْدِيِّ أَنَّهُجَلَسَ مَعَ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ وَأَبِي الدَّرْدَاءِ وَالْحَارِثِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الْكِنْدِيِّ فَتَذَاكَرُوا حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ لِعُبَادَةَ يَا عُبَادَةُ كَلِمَاتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ كَذَا فِي شَأْنِ الْأَخْمَاسِ فَقَالَ عُبَادَةُ قَالَ إِسْحَاقُ يَعْنِي ابْنَ عِيسَى فِي حَدِيثِهِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ فِي غَزْوَتِهِمْ إِلَى بَعِيرٍ مِنْ الْمُقَسَّمِ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَنَاوَلَ وَبَرَةً بَيْنَ أُنْمُلَتَيْهِ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ مِنْ غَنَائِمِكُمْ وَإِنَّهُ لَيْسَ لِي فِيهَا إِلَّا نَصِيبِي مَعَكُمْ إِلَّا الْخُمُسُ وَالْخُمُسُ مَرْدُودٌ عَلَيْكُمْ فَأَدُّوا الْخَيْطَ وَالْمَخِيطَ وَأَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ وَأَصْغَرَ لَا تَغُلُّوا فَإِنَّ الْغُلُولَ نَارٌ وَعَارٌ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَجَاهِدُوا النَّاسَ فِي اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْقَرِيبَ وَالْبَعِيدَ وَلَا تُبَالُوا فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ وَأَقِيمُوا حُدُودَ اللَّهِ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّ الْجِهَادَ بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ عَظِيمٌ يُنَجِّي اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِهِ مِنْ الْهَمِّ وَالْغَمِّحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يُوسُفَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ نَحْوَ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Utsman Abu Zakariya An Nashri Al Harbi] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Abu Bakar bin 'Abdullah] dari [Abu Sallam] dari [Al Miqdam bin Ma'di Karib Al Kindi] bahwa ia duduk bersama 'Ubadah bin Ash Shamit, Abu Ad Darda` dan Al Harits bin Mu'awiyah Al Kindi mereka menyebut hadits Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata Abu Ad-Darda` kepada 'Ubadah; 'Hai Ubadah, tolong dong sampaikan kata-kata Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam saat perang ini dan itu tentang rampasan perang. Berkata ['Ubadah] - [Ishaq] menyebutkan dalam haditsnya- bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami mereka dalam peperangan, mereka menghadap unta rampasan perang, setelah salam beliau berdiri kemudian beliau mengambil bulu kapas diantara ujung-ujung jari beliau dan bersabda: "Ini termasuk harta rampasan perang kalian dan aku hanya mendapatkan seperlima bagianku darinya dan seperlimanya lagi dikembalikan kepada kalian, karena itu tolong kumpulkan sekalipun benang atau kain yang dijahit, atau barang yang lebih besar dan lebih kecil darinya, jangan sesekali kalian berkhianat karena pengkhinatan adalah neraka dan aib bagi pelakunya di dunia dan akhirat, perangilah orang dengan niat karena Allah Tabaaroka wa Ta'aala, baik yang dekat atau pun yang jauh, jangan hiraukan cercaan orang karena melaksanakan aturan Allah, tegakkanlah hukum-hukum Allah saat bermukim dan bepergian, berjihadlah dijalan Allah karena jihad adalah salah satu pintu surga yang besar, dengan jihad Allah Tabaaroka wa Ta'aala mengobati duka dan kesedihan." Telah bercerita kepada kami [Yahya bin 'Utsman] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Sa'id bin Yusuf] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Sallam] seperti hadits di atas.
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21715
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ قَالَ قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِنَزَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ{ وَاللَّاتِي يَأْتِينَ الْفَاحِشَةَ }إِلَى آخِرِ الْآيَةِ قَالَ فَفَعَلَ ذَلِكَ بِهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ وَنَحْنُ حَوْلَهُ وَكَانَ إِذَا نَزَلَ عَلَيْهِ الْوَحْيُ أَعْرَضَ عَنَّا وَأَعْرَضْنَا عَنْهُ وَتَرَبَّدَ وَجْهُهُ وَكَرَبَ لِذَلِكَ فَلَمَّا رُفِعَ عَنْهُ الْوَحْيُ قَالَ خُذُوا عَنِّي قُلْنَا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ ثُمَّ الرَّجْمُ قَالَ الْحَسَنُ فَلَا أَدْرِي أَمِنَ الْحَدِيثِ هُوَ أَمْ لَا قَالَ فَإِنْ شَهِدُوا أَنَّهُمَا وُجِدَا فِي لِحَافٍ لَا يَشْهَدُونَ عَلَى جِمَاعٍ خَالَطَهَا بِهِ جَلْدُ مِائَةٍ وَجُزَّتْ رُءُوسُهُمَا
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah, telah bercerita kepada kami [Syaiban bin Abu Syaibah] telah bercerita kepada kami [Jarir bin Hazim] telah bercerita kepada kami [Al Hasan] berkata: ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Wahyu turun kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, yaitu ayat: "Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya." (An-Nisaa`: 15), Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun memberlakukan (ayat ini) terhadap mereka. Pernah ketika Rasulullah sedang duduk dan kami berada di sekitar beliau, wahyu turun kepada beliau Shallallahu'alaihiwasallam. Adalah kebiasaan beliau jika mendapat wahyu, beliau berpaling dari kami dan kami berpaling dari beliau Shallallahu'alaihiwasallam, wajah beliau Shallallahu'alaihiwasallam berubah menjadi padam dan terasa berat dengan turunnya wahyu tersebut, tatkala wahyu telah diangkat darinya beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ambillah ketetapan hukumku!." Kami berkata: Baik wahai Rasulullah, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Allah memberi ketetapan hukum kepada kalian, hukuman bagi seorang perawan yang berzina dengan jejaka adalah dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun, dan hukuman bagi seorang wanita berzina sedang ia telah menikah dengan seorang pria yang telah menikah, ia dicambuk seratus kali kemudian dirajam." Al Hasan berkata: Saya tidak tahu apa yang saya sebut ini termasuk hadits atau tidak: "Jika mereka bersaksi bahwa kedua laki-laki dan wanita berada dalam satu selimut dan mereka tidak melihat persetubuhannya maka hukumannya adalah seratus kali cambuk dan rambut mereka dicukur."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21716
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ شُعَيْبٍ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِسْحَاقَ الْحَضْرَمِيُّ أَخْبَرَنِي أَبُو عَوَانَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ عِيسَى قَالَ وَكَانَ أَمِيرًا عَلَى الرَّقَّةِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ إِلَّا جِيءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولَةٌ يَدُهُ إِلَى عُنُقِهِ حَتَّى يُطْلِقَهُ الْحَقُّ أَوْ يُوبِقَهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ نَسِيَهُ لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ أَجْذَمُ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami ['Ali bin Syu'aib Al Bazzar] telah bercerita kepada kami [Ya'qub bin Ishaq Al Hadhrami] telah mengabarkan kepadaku [Abu 'Awanah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari ['Isa], saat menjabat gubernur Raqqah berkata: Dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah seseorang yang memimpin sepuluh orang melainkan kelak pada hari kiamat akan didatangkan dalam keadaan terbelenggu, kebenaran akan melepaskannya atau membinasakannya dan tidaklah seseorang belajar al Qur`an kemudian ia melupakannya melainkan ia akan bertemu kepada Allah pada hari kiamat dalam keadaan terputus tangannya."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21717
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ مَخْلَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ أَبِي زُمَيْلٍ إِمْلَاءً مِنْ كِتَابِهِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْفَزَارِيُّ وَيُكْنَى أَبَا عَبْدِ اللَّهِ وَلَقَبُهُ أَبُو الْمَلِيحِ يَعْنِي الرَّقِّيَّ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي مَرْزُوقٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ أَبِي مُسْلِمٍ قَالَدَخَلْتُ مَسْجِدَ حِمْصَ فَإِذَا فِيهِ حَلْقَةٌ فِيهَا اثْنَانِ وَثَلَاثُونَ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَفِيهِمْ شَابٌّ أَكْحَلُ بَرَّاقُ الثَّنَايَا مُحْتَبٍ فَإِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ سَأَلُوهُ فَأَخْبَرَهُمْ فَانْتَهَوْا إِلَى خَبَرِهِ قَالَ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ قَالَ فَقُمْتُ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ فَأَرَدْتُ أَنْ أَلْقَى بَعْضَهُمْ فَلَمْ أَقْدِرْ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ انْصَرَفُوا فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ دَخَلْتُ فَإِذَا مُعَاذٌ يُصَلِّي إِلَى سَارِيَةٍ قَالَ فَصَلَّيْتُ عِنْدَهُ فَلَمَّا انْصَرَفَ جَلَسْتُ بَيْنِي وَبَيْنَهُ السَّارِيَةُ ثُمَّ احْتَبَيْتُ فَلَبِثْتُ سَاعَةً لَا أُكَلِّمُهُ وَلَا يُكَلِّمُنِي قَالَ ثُمَّ قُلْتُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِغَيْرِ دُنْيَا أَرْجُوهَا أُصِيبُهَا مِنْكَ وَلَا قَرَابَةَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ قَالَ فَلِأَيِّ شَيْءٍ قَالَ قُلْتُ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ فَنَثَرَ حِبْوَتِي ثُمَّ قَالَ فَأَبْشِرْ إِنْ كُنْتَ صَادِقًا فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُتَحَابُّونَ فِي اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ فَأَلْقَى عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ قَالَ فَحَدَّثْتُهُ بِالَّذِي حَدَّثَنِي مُعَاذٌ فَقَالَ عُبَادَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي عَلَى الْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي عَلَى الْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالصِّدِّيقُونَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Ahmad Makhlad bin Al Hasan bin Abu Zumail] dengan mengimlakkan dari bukunya: telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin 'Amru bin Yahya Al Fazari] kuniahnya Abu 'Abdullah dan julukannya Abu Al Malih Ar Raqqi dari [Habib bin Abu Marzuq] dari ['Atho` bin Abu Rabah] dari [Abu Muslim] berkata: Saya memasuki masjid Himsh, disana ada tigapuluh dua sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, diantara mereka ada seorang pemuda yang sangat putih giginya, ia duduk memeluk lutut. Bila mereka berbeda pendapat tentang sesuatu, mereka bertanya kepada pemuda itu dan mereka berhenti berdebat dengan memperhatikan jawabannya. Saya bertanya siapa pemuda itu, lalu ada yang menjawab; Dia Mu'adz bin Jabal. Aku lalu shalat dan ingin menemui sebagian mereka, tapi aku tidak bisa menemui seorang pun dari mereka, mereka pergi. Keesokan harinya saya pergi ke masjid ternyata disana ada [Mu'adz bin Jabal] yang tengah shalat menghadap tiang masjid. Aku pun shalat di dekatnya, saat ia hendak pergi, aku duduk dihadapannya, aku diam sesaat, tidak berbicara apa pun dengannya, lalu aku berkata: Demi Allah, aku mencintaimu bukan karena dunia yang aku harapkan darimu atau pun kedekatan denganmu. Ia bertanya; Karena apa? Saya berkata; karena Allah Tabaaroka wa Ta'aalaa. Kemudian ia melebarkan serbanku lalu berkata; Bergembiralah bila kau memang benar karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Orang-orang yang saling menyintai karena keagungan-Ku akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada`." Kemudian saya keluar dan menemui 'Ubadah bin Ash-Shomit lalu saya berkata; Hai Abu Al Walid! Aku tidak akan menceritakan hadits yang disampaikan Mu'adz bin Jabal kepadaku tentang orang-orang yang saling mencintai. ['Ubadah] berkata; Aku akan bercerita kepadamu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dari Rabb Tabaaroka wa Ta'aalaa, Ia berfirman; 'Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling bersillaturrahim karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, (mereka) diatas mimbar-mimbar dari cahaya, para nabi dan orang-orang jujur iri atas tempat yang mereka dapatkan itu."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21719
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو بَحْرٍ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ يَعْلَى بْنِ شَدَّادٍ قَالَ سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ يَقُولُعَادَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَنْ الشُّهَدَاءُ مِنْ أُمَّتِي مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَسَكَتُوا فَقَالَ عُبَادَةُ أَخْبِرْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ الْقَتِيلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالنُّفَسَاءُ شَهِيدٌ يَجُرُّهَا وَلَدُهَا بِسُرَرِهِ إِلَى الْجَنَّةِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Bahr 'Abdul Wahid bin Ghiyats] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu Sinan] dari [Ya'la bin Syaddad] berkata: Aku mendengar ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangiku saat aku sakit, beliau bersabda: "Apakah kalian tahu siapa syuhada` ummatku?" beliau menanyakannya dua atau tiga kali, para sahabat hanya diam kemudian 'Ubadah bin Ash Shamit berkata: "Beritahukanlah kepada kami wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Orang yang terbunuh dijalan Allah itu syahid, orang mati karena sakit perut itu syahid, orang yang mati karena penyakit tha'un itu syahid, wanita-wanita nifas yang mati itu syahid, anaknya menyeretnya ke surga dengan ari-arinya."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21720
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ الْكَوْسَجُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ أَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ حَدَّثَهُمْأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِدَعْوَةٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهَا أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Kausaj] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] dari [Jubair bin Nufair] bahwa ['Ubadah bin Ash Shamit] bercerita kepada mereka; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim pun dimuka bumi yang berdoa kepada Allah AzzaWaJalla dengan sebuah doa melainkan Allah akan memberikan hal itu kepadanya atau atau menjaganya dari kejelekan semisalnya selama ia tidak meminta dengan kejelekan atau memutus hubungan rahim."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21722
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ أَبِي الْمُثَنَّى عَنِ ابْنِ أُخْتِ عُبَادَةَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا سَتَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ تَشْغَلُهُمْ أَشْيَاءُ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى يُؤَخِّرُوهَا عَنْ وَقْتِهَا فَصَلُّوهَا لِوَقْتِهَا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنْ أَدْرَكْتُ مَعَهُمْ أُصَلِّي قَالَ إِنْ شِئْتَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb] telah bercerita kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Al Mutsanna] dari [keponakan 'Ubadah] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Akan ada para pemimpin sesudahku yang disibukkan oleh banyak urusan sehingga mereka mengakhirkan shalat dari waktunya, maka shalatlah kalian tepat pada waktunya." Seseorang berkata; Wahai Rasulullah! Bila aku berjumpa dengan mereka, apakah aku shalat (bersama mereka)? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Silahkan, bila kau mau."
-
Hadis Riwayat Imam Ahmad no: 21723
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ غِيَاثٍ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَجَّاجِ النَّاجِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ جَبَلَةَ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَزَا قَالَ إِبْرَاهِيمُ فِي حَدِيثِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا يَنْوِي فِي غَزَاتِهِ إِلَّا عِقَالًا فَلَهُ مَا نَوَى
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami ['Abdul Wahid bin Ghiyats] dan [Ibrahim bin Al Hajjaj An Naji] keduanya berkata: telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Jabalah bin 'Athiyyah] dari [Yahya bin Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang berperang di jalan Allah -dalam redaksi Ibrahim: dijalan Allah AzzaWaJalla- dan dia tidak berniat di dalam perangnya kecuali untuk mendapatkan harta rampasan, maka hanya mendapatkan yang diniatinya."