اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْهُمْ وَاَشَدَّ قُوَّةً وَّاٰثَارًا فِى الْاَرْضِ فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴿٨٢﴾
ID Translation Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.
EN Translation HAVE THEY, then, never journeyed about the earth and beheld what happened in the end to those [deniers of the truth] who lived before their time? More numerous were they, and greater in power than they are, and in the impact which they left on earth: but all that they ever achieved was of no avail to them –
Tafsir Melalui ayat ini, Allah mempertanyakan apakah orang-orang musyrik Mekah, yang mengingkari ayat-ayat Allah yang disampaikan kepada mereka, tidak pernah berjalan dan bepergian ke negeri-negeri lain? Sebenarnya mereka adalah para perantau dan para musafir yang telah pergi ke berbagai negeri dalam melakukan perdagangan. Mereka pergi ke Yaman, Arab Selatan, dan Syria pada setiap musim dan waktu, sesuai dengan bentuk perdagangan waktu itu. Dalam perjalanan mereka melalui negeri-negeri yang pernah didiami oleh umat-umat dahulu, seperti negeri kaum 'Ad, Samud, penduduk Aikah, Mesir, Babilonia, dan sebagainya. Dari bekas-bekas reruntuhan yang mereka lihat di negeri itu, dan cerita yang mereka terima dari leluhurnya, mereka mengetahui bahwa di negeri-negeri itu pernah ada umat-umat yang gagah perkasa, berkebudayaan tinggi, dan telah menaklukkan negeri-negeri sekitarnya. Mereka memahat gunung untuk rumah-rumah mereka, membuat piramida-piramida yang kokoh, dan sebagainya. Akan tetapi, karena keingkaran kepada rasul-rasul Allah yang diutus, maka mereka pun ditimpa azab Allah. Di saat itu, tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Orang-orang musyrik Mekah, yang belum dapat menandingi hasil yang pernah dicapai oleh umat-umat dahulu itu, akan mengalami nasib seperti mereka jika tetap mengingkari kerasulan Muhammad saw. Tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah itu.